Walikota Cirebon Boleh Tarawih di Masjid, Syaratnya Prokes Ketat
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Umat Islam akan segera memasuki bulan Ramadan dan menjalankan ibadah puasa. Tentu momen salat tarawih menjadi ciri khas dan rutinitas harian pada bulan puasa.
Mengingat saat ini masih dalam kondisi pasca pandemi, pada bulan Ramadan kali ini pemerintah memberikan kelonggaran-kelonggaran dalam menjalankan ibadah, hingga budaya mudik di akhir Ramadan nanti.
Menyoroti soal salat tarawih, Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH mengatakan, bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat ditunggu-tunggu umat Islam. Karena di dalamnya, selain menjalankan ibadah puasa, umat Islam juga merindukan kebiasaan-kebiasaan yang ada di bulan Ramadhan.
\"Tarawih ini menjadi sesuatu yang diharapkan. Pemerintah memperbolehkan. Namun demikian, kelonggaran ini jangan sampai menimbulkan kasus baru Covid-19,\" ungkap Azis.
Menyikapi kelonggaran-kelonggaran yang sudah diberikan pemerintah pusat terhadap pelaksanaan ibadah di bulan Ramadan kali ini, mengingat pada Ramadan sebelumnya pemerintah sangat ketat melakukan pembatasan-pembatasan, maka pihaknya tak mau lengah. Meski di tengah kondisi pandemi di Kota Cirebon yang terus melandai.
\"Kami akan siapkan strategi untuk prokes seketat mungkin, agar semua aman,\" lanjutnya.
Untuk itu, dijelaskan Azis, pemkot akan berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait, terutama dengan Kementerian Agama dan para pengurus masjid, agar mereka menyiapkan sarana dan prasarana untuk memenuhi ketentuan protokol kesehatan.
\"Ini akan kita bahas dengan semua pihak, untuk menyamakan persepsi. Sehingga tidak ada info berbeda kepada masyarakat,\" jelas Azis.
Ditambahkannya, untuk memastikan pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadan ini aman, ia meminta bantuan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bijak dalam menyikapi kelonggaran yang diberikan pemerintah. Dengan demikian, kelonggaran yang diberikan tidak direspons dengan kelonggaran secara berlebihan.
\"Tarawihnya bisa kita laksanakan. Prokesnya kita terapkan, supaya ibadah nyaman. Jadi semua harus ikut berpartisipasi, menerapkan dan mengawasi prokes,\" kata Azis. (sep)
Sumber: